Judul
Buku : Le Mannequin, Hatiku tak ada di Paris
Penulis : Mini GK
Penerbit : Diva Press
Cetakan : Pertama, Juni 2014
Tebal : 360 halaman
Membaca
novel romansa membuat aku selalu iri dengan tokoh utamanya. Cantik, berbakat,
dan menarik perhatian banyak orang. Nampaknya ciri khas itu sudah jadi rumus
utama sebuah novel romance. Novel
yang menyuguhkan tema dan alur indah untuk diimpikan. Tak hanya alur, karakter-karakter
di dalamnya pun melekat manis dalam ingatan. Keindahan-keindahan tersebut tak
terkecuali pula melingkar erat dalam novel Le
Mannequin: Hatiku tidak di Paris.
Adalah
Sekar, seorang gadis desa yang memiliki cita-cita menjadi seorang designer.
Dia merantau ke Jakarta dan bekerja di sebuah butik. Bakat alamnya dalam hal
menggambar dan merancang busana kalangan hi-class
membawanya pada perjalanan karir yang tak ubahnya rollercoaster. Dia dibanggakan Madam Diamanta, pemilik butik
tempatnya bekerja, namun mendapat lirikan iri dari orang kepercayaan sekaligus
keponakan bos.
Kisah
asmara Sekar lebih dari sekedar menaiki jet-coster. Sifat khas Sekar sebagai
gadis desa yang halus, lugu, dan pasrah membuatnya berada dalam kepungan sebuah
rantai makanan. Berputar, melingkar, terjerat, termangsa dan berpasrah pada
takdir. Sudah menjadi sifat alami Sekar yang polos dalam menjalani hidupnya yang
bergerak seperti air mengalir. Beruntung sebagai gadis polos, Sekar selalu
menemukan sosok penolong disaat dia mengalami masa-masa sulit. Candra, sahabat sejak
kecil yang selalu sedia menolongnya. Lukman, lelaki perhatian yang sigap membantu
Sekar sejak pertama kali mereka bertemu di kereta api menuju Jakarta. Yasak, pria
blasteran Indo-Jerman yang ramah dan menyukai dunia fashion seperti sang ibu,
Madam Diamanta. Aliran takdir dan kepolosan pulalah yang membuat hati Sekar
berlabuh pada Lukman. Namun, nyatanya Lukman yang dia sayangi, berbalik tega
menorehkan luka dalam di jiwanya.
Kisah
pergulatan Sekar mengejar cita dan menemukan penggenap jiwanya, sungguhlah romansa
manis untuk diimpikan gadis muda mana pun. Dengan gaya bahasa yang ringan dan
sarat perumpamaan, membaca baris-baris narasinya tak kan terasa membosankan. Bahkan
bisa ikut tergugu dan tergugah di setiap pergulatan batin Sekar.
Mini
GK, sebagai penulis yang sudah mengeluarkan dua novel romance sebelumnya, cukup pas menuangkan pemikiran dan perasaannya tentang
kegalauan kaum muda dalam melangkah dan menentukan pilihan-pilihan hidupnya.
Satu
kekurangan dalam novel ini mungkin. Seting cerita berlatar Paris adalah pelengkap
di awal dan akhir cerita. Tapi tak mengapa, ini bukan novel perjalanan, jadi bukan
seting Parisnya yang menentukan bagus atau tidak novel ini. Tapi alur cerita
itu sendiri. Dengan penyajian alur dan gaya bahasa yang manis, Le Mannequin pas menemani dan membingkai
kenangan yang mungkin serupa Anda alami. (*)
No comments:
Post a Comment