Monday, 10 June 2013

FILM ANAK: WRECK-IT-RALPH


SutradaraRich Moore
ProduserClark Spencer
SkenarioPhil Johnston
Jennifer Lee
CeritaRich Moore
Phil Johnston
Jim Reardon
PemeranJohn C. Reilly
Sarah Silverman
Jack McBrayer
Jane Lynch
MusikHenry Jackman
PenyuntingTim Mertens
StudioWalt Disney Animation Studios
DistribusiWalt Disney Pictures
Tanggal rilis
Durasi101 menit
NegaraAmerika Serikat


Kreatifitas pekerja film: baik penulis, animator, dubber, editor, dll-nya benar-benar bersaing ketat sekarang. Cerita yang biasa-biasa saja tidak akan dilirik oleh penonton. Tema pada cerita anak-anak memang tidak ada yang berubah: jadilah anak yang baik. Bedanya hanya pada keunikan kemasan. Coba lihat film kartun anak Wreck-It-Ralph.

Tokoh centralnya adalah Ralph salah satu tokoh jahat di game Fix-It-Felix. Dia bosan jadi tokoh jahat yang tidak disukai, jadilah dia bercita-cita ingin jadi baik, ingin dapat medali, ingin punya teman. Penghalangnya adalah system game: tidak pernah ada tokoh jahat yang mendapat medali, jika dia mengambil alih medali dari game lain otomatis dianggap game tersebut bervirus dan rusak jadi permainan harus tutup. Kejatuhannya saat dia pulang ke gamenya sendiri bukannya mendapat pujian malah semakin dibenci karena semua penghuni pergi akibat permainan out of order. Yang mengubah cara pandangnya adalah si Glitch di game tetangga. Ralph telah merusak mobil yang dibuat bersamanya karena menganggap bahwa Glitch adalah tokoh antagonis, namun ternyata ada sesuatu tersembunyi di game tersebut. Lika-liku Ralph memperbaiki semua yang telah dia rusak sangat penuh kejutan. Ternyata game fairy-racing telah dirasuki sosok turbo dari racer game lain. Di sisi lain ada bahaya telur kumbang yang dibawa masuk Ralph diawal cerita tadi. Ralph harus memperbaiki semua yang dia rusak: menghancurkan kumbang-kumbang predator yang telah menetas. Endingnya Ralph punya akal membuat kumbang-kumbang mati termasuk racer turbo. Setelah itu dia membantu Glitch menyelesaikan finish dan berubah kembali jadi the racer princess. Ralph pun dianggap sebagai pahlawan membasmi turbo di game fairy racing. Di gamenya sendiri, Ralph disambut dengan baik oleh penghuni apartmen yang dirusaknya. karena tanpa Ralph, game Fix-It-Felix tidak bisa jalan.

Pesan yang disampaikan cerita ini sebenarnya sederhana: terimalah keadaanmu apa adanya, be proud of yourself. Uniknya, cerita ini dibungkus dengan ide yang menarik. Tokohnya diambil dari prototype tokoh jahat yang selalu dibenci, terbuang dan sendirian. Ralph telah diprogram sebagai tokoh penghancur. tidak akan pernah mendapatkan medali yang hanya diprogram untuk pemenang. Ada sesi konsultasi curhat antar tokoh jahat games. Semboyan atau kalimat affirmasi mereka adalah: Im bad guy, and that’s good. I never be good, and that’s not bad. There’s no one bad rather than me. Penulis naskahnya pinter membuat permainan kata-kata. Meskipun diprogram sebagai sebagai penjahat dalam game, Ralph ternyata juga tokoh kartun biasa yang ingin dipuji.

Teman-teman sesama penjahat games mengingatkan Ralph untuk menerima keadaannya sebagai penjahat. Terprogram sebagai tokoh jahat bukan berarti mereka jahat. Jika Ralph tidak puas dan menyalahi programnya, maka game-nya akan rusak. Apalagi jika melakukan turbo—yaitu tindakan mengambil alih game lain dan beralih peran. tidak hanya gamenya yang dianggap rusak, game lain pun bisa terancam tutup karena dianggap kemasukan virus. Tapi memang sudah sifat dasar manusia—eh, tokoh kartun—diperingatkan orang lain saja tidak mempan. Ralph belum puas dengan keadaannya. Pengalamanlah yang akan menjadi guru terbaik bagi sang tokoh untuk mengubah cara pandangnya: bahwa terprogram menjadi penjahat bukanlah sebuah hal buruk.

Seting ceritanya unik: di sebuah toko game station. Para tokoh game dalam kotak bisa berpindah dan saling berkunjung ke game tetangga melalui sirkuit kabel yang saling berhubungan. Seting game yang menjadi pusat jalannya cerita ada tiga: game Fix-It-Felix Jr, Hero's Duty, dan Sugar Rush. Lagi-lagi, imajinasi penulis cerita terlihat kreatifitasnya. Dunia game station yang hanya sebuah kotak ternyata memiliki sisi lain di luar game. Tiga game yang berbeda bisa dijadikan satu: game tukang, game pemburu, dan game balapan peri permen. Tiga game yang kacau, hancur lebur, dianggap rusak, bisa ditemukan titik pemecahannya sampai tuntas di game fairy-racing.

Satu pertanyaan usil: kenapa adegan pengembalian gold medal dari Ralph ke warior tidak dishot? Memang tidak ngaruh apa-apa dalam cerita. Toh medalinya terakhir sudah ada di Ralph. Mau diapain juga terserah. Yang jelas kalau tidak dikembalikan ke tempatnya, game pemburu mau memburu apaan. (*)

Baca juga cerpen dan dongeng ini:

1 comment:

Anonymous said...

testing