Judul : Rahasia
Lukisan
Penulis : Djokolelono
Penerbit:
Kiddo
Tahun : 2014
Tebal : 127 hal
Djokolelono is back. Siapa yang tak kenal penulis ini, atau setidaknya
buku-buku seri yang diterjemahkannya di buku-buku seri Mallory Towers atau seri Little
House. Penulis buku anak-anak ini aktif berkarya sejak tahun 1970an.
Buku-buku yang pernah diterbitkan oleh Pustaka Jaya adalah Serial detektif
Astrid juga beberapa novel fiksi ilmiah Penjelajah
Antariksa, dan novel anak berlatar belakang sejarah Indonesia. Para generasi
millennia tentu belum banyak membaca karya-karya masterpieces beliau. Beruntunglah penerbit Kiddo memiliki inisiatif
menerbitkan ulang novel-novel seru Djokolelono. Novel pertama yang diterbitkan
kembali mulai tahun ini diberi label serial weird
and wicked. Judulnya adalah Rahasia
Lukisan.
Ryan mengalami kesedihan bertubi.
Awalnya, sang Bunda pergi meninggalkan dunia karena sebuah kecelakaan.
Kesedihan itu mempengaruhi tak hanya membuat sedih Ryan. Namun juga Pak
Himawan, ayahnya yang seorang pelukis terkenal dengan karya senilai emas
permata.
Ayah Ryan memutuskan berhenti melukis.
Dia tak mampu lagi membuat lukisan-lukisan yang hidup seperti sebelumnya. Lagi
pula, dia ingin menghabiskan hari-harinya bersama putra satu-satunya itu.
Karena keputusan ayahnya, Ryan mendapat
kesedihan kedua kalinya. Ia menemukan sang Ayah tergeletak pingsan dengan
kepala berdarah di galeri lukisan. Rupanya, ada maling yang membobol galeri
ayahnya. Sebuah lukisan berjudul SENJA BIRU DI LOSARI hilang. Dalam igauannya,
ayahnya meminta Ryan mencari lukisan itu.
Ryan yang sedih, Ryan yang terluka,
berjanji pada ayahnya untuk menangkap pencuri lukisan kenangan paling berharga
keluarganya. Di tengah pencariannya, Ryan malah tersedot masuk ke dalam salah
satu lukisan di galeri ayahnya.
Novel
yang ditulis tahun 1971 ini, meski dibaca sekarang tak terasa jadul. Penulis
dan editornya bekerjasama dengan baik merewrite
novel ini sehingga tetap segar dan renyah dibaca generasi berapa pun. Dari
novel ini kita bisa melihat tips menulis ulang novel jadul menjadi update dan menarik. Yang pertama adalah
mengganti kaver. Kedua adalah me-layout
halaman perhalaman novel semenarik mungkin dibaca anak-anak. Yang ketiga, mengubah
beberapa ikon yang tren di tahun 70an dengan ikon yang tren saat ini. Misalkan
di halaman 70, penulis menyebutkan judul sinetron yang mirip dan baru muncul di
tahun 2010an. Yang keempat, menambahkan file pengetahuan di akhir cerita.
Fungsinya tentu saja untuk mengisi kepala pembaca tak hanya dengan hiburan dan
imajinasi tetapi juga ilmu penting dan menarik. Bukankah penyair Italia,
Horatius, berkata bahwa novel yang baik bisa memberikan unsure ganda: dulce et
utile, menghibur dan memberikan manfaat/makna. Weird and wicked file di lembaran akhir memberikan fakta dan sejarah
lukisan dengan gambar unik yang menggelitik.
Untuk novel anak hasil tulisan ulang
Eyang Djokolelono ini menurut saya sempurna untuk sebuah novel anak. Ada satu
kekurangan dari novel ini yaitu ending yang terlalu singkat. Penyelesaian pada
tokoh pelaku pencurian, saya kira sudah pas namun kurang berat lagi secara
hukum. Namun kekurangan tersebut tidak terlalu signifikan dibanding cantiknya
alur dan petualangan Ryan di dunia lukisan. Sekali lagi, saya ucapkan selamat
datang kembali Eyang Djokolelono di kancah novel anak-anak era millennium
ini.(*)
Baca juga cerpen dan dongeng berikut:
Cermis Bobo: Teman Perjalanan Misterius
Cerpen Bobo: Kejutan yang Tak Terduga
Ebook: Bermain Bersama Oscar
Cerpen Bobo: Kejutan yang Tak Terduga
Ebook: Bermain Bersama Oscar
Baca juga Resensi berikut:
2 comments:
terima kasih, fifa dila, resensinya membuat kepalaku besar sekali -- sampai peci nomor 11 kesempitan! kamu juga yg rajin nulis ya!
Siap...Eyang Djoko ^_^
Post a Comment